Kamis 04 Jul 2013 06:28 WIB

Pengerahan Pesawat tak Berawak untuk Pencari Suaka Diragukan

Red:
Pesawat tak Berawak
Pesawat tak Berawak

CANBERRA -- Otoritas senior pabean Australia mempertanyakan strategi oposisi yang hendak menggunakan pesawat tanpa awak untuk mendeteksi perahu pencari suaka ilegal yang masuk ke perairan Australia.

Sebelumnya dikabarkan Partai Koalisi berencana membeli 7 buah pesawat tanpa awak canggih Triton.

Rencana itu disampaikan juru bicara oposisi, David Johnston awal tahun lalu yang menyatakan pesawat tanpa awak itu akan memainkan peran penting dalam program andalan Partai Koalisi untuk  menghentikan perahu para pencari suaka.

Tapi para pihak yang nantinya akan menjalankan tugas tersebut malah meragukan kemampuan pesawat Triton dalam menjalankan misi kebijakan itu.

Nic Arthur, Manajer Kemampuan Maritime dari Unit Pabean dan Penjaga Perbatasan mengatakan pesawat tanpa awak tidak bisa melihat perahu kayu kecil yang biasa dipakai para pencari suaka.

“Tambahan 7 pesawat tanpa awak memang sangat bagus, tapi apakah itu menjadi alat terbaik dengan tingkat ketahanan terhadap ketinggian yang panjang untuk melakukan deteksi terhadap kapal kayu kecil? Saya kira hal itu masih dipertanyakan?,” demikian kata Nic Arthur dalam pernyataannya.

“Jika terbang pada ketinggian yang besar untuk mendapatkan cakupan yang lebih besar, itu sudah dilakukan oleh pesawat terbang Dash 8 yang Kami  miliki sekarang. " tegasnya.

Sementara itu juru bicara Imigrasi Oposisi , Scott Morrison sedikit berkelit soal rencana andalan mereka ini.

"Kita memiliki beberapa rencana lain, tidak cuma penggunaan teknologi pesawat tak berawak saja, tapi sejauh ini Partai Koalisi belum memiliki komitemen,” katanya.

“Pengawasan wilayah udara sangat penting tidak hanya untuk sudut pandang dalam melakukan penangkapan tapi juga perlukan agar mampu bertindak lebih proaktif dalam hal pencarian dan penyelamatan juga. "

Pemerintah sendiri juga  tidak sepenuhnya mengesampingkan rencana pembelian Triton ini, meskipun sejauh ini baru pada tahap menyelidiki biaya dan kemampuan pesawat tanpa awak tersebut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement