REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Muhammad Mursi menawarkan pembentukan pemerintahan baru berdasarkan koalisi. Keputusan itu diucapkan Mursi sebagai bagian dari solusi untuk menghentikan krisis politik di Mesir, Rabu (3/7).
Tawaran tersebut adalah kompromi politik menanggapi berakhirnya tenggat waktu terkait ultimatum militer. Mursi dikatakan akan membagi kekuasaannya dengan kekuatan politik dari oposisi yang notabene militer.
Sebagaimana diketahui, militer Mesir memberikan ultimatum kepada semua kekuatan politik untuk mencari solusi perbaikan kondisi politik di negeri tersebut. Ultimatum dibacakan Menteri Pertahanan dan Panglima Militer Jenderal Abdul Fatah al-Sisi dan berlaku sejak Senin (1/7).
Ultimatum tersebut berlaku selama 48 jam dan berakhir hari ini tepat pukul 16:30 waktu setempat. Militer mengancam akan mengambil langkah sendiri jika situasi keamanan tidak membaik.