REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Pendukung presiden terguling dari Ikhwanul Muslimin pada Kamis dini hari WIB menuduh militer Mesir melakukan kudeta terhadap keabsahan Presiden Mursi. "Ini jelas-jelas kudeta militer terhadap keabsahan presiden yang dipilih rakyat," kata Penasehat Presiden Moursi, Essam Al Haddad menanggapi pelengseran tersebut.
Pengumuman peta jalan itu disambut hangat oleh oposisi yang memenuhi Bundaran Tahrir dan Istana Presiden dengan menembakkan bola api ke udara. Di depan Istana Ettihadiyah digelar panggung hiburan di tengah ribuan oposisi anti pemerintah.
Sementara itu, pendukung Mursi di Bundaran Rabiah Adawiyah marah, namun hingga berita ini dikirim belum terjadi aksi kekerasan. Mereka hanya mengumandangkan takbir Allahu Akbar dan meneriakkan yel-yel anti militer, tapi kemudian mereka tampak duduk dan berdoa bersama. Helikopter militer berputar-putar di wilayah udara Kairo dan pasukan militer dan kepolisian dikerahkan ke tempat-tempat strategis. Militer mengatakan akan melindungi semua masyarakat tanpa pandang bulu.
Peta jalan tersebut dibacakan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fatah Al Sisi pada Rabu malam setelah melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh politik dan pemuka agama serta pemuda. Selain melengserkan Presiden Mursi, militer juga membekukan konstitusi dan akan membentuk komite independen beranggotakan berbagai unsur masyarakat untuk penyusunan konstitusi baru. Jenderal Al Sisi mengatakan, Presiden Mursi tidak serius dalam upaya memecahkan krisis multi dimensi di negara itu.