REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Mohammad Mursi yang digulingkan ditahan di satu fasilitas militer bersama dengan para pembantu utamanya setelah Angkatan Bersenjata Mesir mengumumkan penggulingannya, Kamis (4/7).
"Mursi dan seluruh tim kepresidenan berada dalam tahanan rumah di Klab Garda Republik Kepresidenan," kata Gehad El-Haddad, seorang putera satu pembantu tinggi Mursi, kepada AFP.
Ayah Haddad, Essam El-Haddad, yang dipandang sebagai tangan kanan Mursi, termasuk di antara yang ditahan. Seorang juru bicara militer tidak menanggapi permintaan untuk konfirmasi penahanan Mursi, dan belum segera jelas apakah presiden yang digulingkan itu kemudian akan diperbolehkan meninggalkan tempat tersebut.
Para pembantunya utamanya telah mematikan telepon mereka. Para pembantu presiden yang lain yang terpisah dari Mursi sebelumnya mengatakan mereka telah kehilangan komunikasi dengan para pemimpin mereka.
Mursi sebelumnya berada di kantornya di markas garda tersebut sebelum ia dilengserkan. Seorang jenderal polisi mengatakan bahwa pasukan keamanan berusaha menangkap para pemimpin gerakan Ikhwanul Muslimin.
Polisi sudah menangkap Saad al-Katatni, kepala Partai Kebebasan dan Keadilan, dan Rashad Bayoumi, tokoh lain dari Ikhwanul Muslimin.
Beberapa jam setelah militer mengumumkan pihaknya membatalkan konstitusi dan akan mengangkat ketua mahkamah Mesir sebagai presiden semntara, Moursi mengeluarkan seruan pembangkangan dalam satu pidato yang telah direkam dan kemudian disiarkan di televisi Aljazirah.