REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon memahami rakyat Mesir memiliki "frustrasi yang mendalam", meski begitu pihaknya menyatakan keprihatinan atas kudeta militer terhadap presiden Muhammad Mursi.
Ban percaya bahwa "campur tangan militer dalam urusan negara manapun adalah memprihatinkan," kata Wakil Juru Bicara PBB Eduardo del Buey.
Laporan-laporan dari Kairo mengatakan, presiden Mesir Muhammad Mursi yang digulingkan ditahan di satu fasilitas militer bersama dengan para pembantu utamanya setelah Angkatan Bersenjata Mesir mengumumkan penggulingannya, kata seorang anggota senior Ikhwanul Muslimin Kamis.
"Mursi dan seluruh tim kepresidenan berada dalam tahanan rumah di Klab Garda Republik Kepresidenan," kata Gehad El-Haddad, seorang putera satu pembantu tinggi Mursi, kepada AFP.
Seorang juru bicara militer tidak menanggapi permintaan untuk konfirmasi penahanan Mursi, dan belum segera jelas apakah presiden yang digulingkan itu kemudian akan diperbolehkan meninggalkan tempat tersebut.
Para pembantunya utamanya telah mematikan telepon mereka. Para pembantu presiden yang lain yang terpisah dari Mursi sebelumnya Rabu mengatakan mereka telah kehilangan komunikasi dengan para pemimpin mereka.
Mursi sebelumnya berada di kantornya di markas garda tersebut sebelum ia dilengserkan.