REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis meminta maaf kepada Bolivia karena menolak pesawat Presiden Evo Morales terbang di atas udaranya. Prancis menyalahkan salah informasi atas insiden tersebut.
Bolivia menuduh Prancis, Italia, Spanyol, dan Portugal menghalangi pesawatnya terbang. Insiden tersebut terjadi karena ada kecurigaan buronan AS, Edward Snowden berada di dalam pesawat.
Bicara di Berlin, Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan memberi izin jika tahu itu adalah pesawat Morales. Presiden Morales tadinya berencana kembali ke Bolivia dari Moskow, tapi pesawatnya dipaksa berhenti di Vienna.
Menteri Luar Negeri Prancis mengeluarkan pernyataan terkait insiden tersebut. "Menteri Luar Negeri menyatakan pada pihak Bolivia penyesalan pemerintah Prancis setelah insiden yang disebabkan telatnya konfirmasi izin pesawat Presiden Morales untuk terbang di atas wilayah Prancis," ungkapnya dikutip BBC.
Insiden itu mendapat simpati dari para pemimpin di Amerika Latin termasuk Presiden Argentina, Presiden Venezuela, Presiden Ekuador, dan Presiden Brazil. Mereka menyatakan simpati dan menganggap insiden tersebut tidak dapat diterima.