REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBERG -- Mantan pemimpin Afrika Selatan, Nelson Mandela harus dibantu dengan alat bantu pernapasan. Kondisi kesehatannya masih kritis.
Keluarga Mandela tengah bersengkat terkait di mana mantan presiden Afrika Selatan tersebut harus dikubur. Dokumen diserahkan putri sulung Mandela, Makaziwe Mandela, istrinya, Grace Machel, dan 14 kerabat lainnya ke pengadilan.
Kepada pengadilan, Makaziwe mengatakan kondisi ayaknya berbahaya. Mandela bernapas dengan bantuan mesin pendukung kehidupan.
"Antisipasi kematian yang akan datang didasarkan pada alasan yang nyata dan substansial," ungkap surat kabar City Press mengutip dokumen pengadilan. Pemerintah tidak membenarkan atau membantah apakah Mandela dipasangi alat pendukung kehidupan.
Makaziwe memberikan bukti pada kasus yang melibatkan cucu Mandela, Mandla Mandela yang memindahkan kuburan beberapa anggota keluarga tanpa izin.
Mandela yang kritis sejak empat pekan lalu di rumah sakit mengatakan ingin dimakamkan di Qunu, dan putrinya ingin memindahkan kuburan keluarga agar bisa bersama-sama.
Ia adalah presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Ia mundur pada 1999 setelah menjadi presiden selama satu periode. Dia dipuji dunia karena mempromosikan perdamaian dan mendorong rekonsiliasi rasial.