Jumat 05 Jul 2013 15:09 WIB

SBY Bertemu Rudd di Istana Bogor

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Menlu Marty M.Natalegawa (kedua kiri) menyambut kedatangan PM Australia Kevin Rudd (kiri) setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (4/7). Kunjungan Kevin Rudd ke Indonesia dalam rangka menghadiri Pertemuan Tahunan Pemimpin Indonesia-Austral
Foto: Antara
Menlu Marty M.Natalegawa (kedua kiri) menyambut kedatangan PM Australia Kevin Rudd (kiri) setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (4/7). Kunjungan Kevin Rudd ke Indonesia dalam rangka menghadiri Pertemuan Tahunan Pemimpin Indonesia-Austral

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan PM Australia, Kevid Rudd di Istana Bogor. Pertemuan dalam agenda Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting sudah berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Agenda diawali dengan pertemuan bilateral sebelum bertemu dengan jajaran pemerintah kedua negara. 

Pertemuan kedua kepala pemerintahan ini merupakan acara tahunan yang selama ini hampir rutin dilakukan Indonesia dan Australia. Terakhir, pertemuan kedua negara sempat dilakukan di Darwin. Kala itu, SBY bertemu dengan Julia Gillard yang masih menjadi PM Australia. 

SBY didampingi Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkeu Chatib Basri, Mendag Gita Wirjawan, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. 

Pertemuan tersebut akan mengkaji perkembangan kerja sama di bidang investasi dan perdagangan yang telah dicapai sejak Juli tahun lalu. "Pertemuan ini sifatnya mengkaji dan mereview perkembangan yang telah dicapai sejak pertemuan terakhir PM dan presiden pada Juli tahun lalu di bidang investasi dan perdagangan," kata Marty Natalegawa belum lama ini. 

Menurutnya, sejak 2011-2012 terjadi peningkatan investasi Australia di Indonesia sekitar 700 persen. Sementara di bidang perdagangan, akan dibicarakan tentang upaya peningkatan di antara kedua negara. 

"Di samping itu, tentu ada masalah-masalah lain yang akan dibahas. Presiden siap untuk bahas masalah-masalah itu. Mungkin Australia akan bawa masalah yang jadi kepentinggan mereka," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement