Jumat 05 Jul 2013 15:54 WIB

Gandeng 9 Perusahaan, Inggris Perkuat Keamanan Digital

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mansyur Faqih
Serang cyber - ilustrasi
Serang cyber - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris menggandeng sembilan produsen persenjataan terbesar di dunia untuk peningkatan keamanan digital di negara itu. BAE System, Rolls Royce, Lockheed Martin dan Hewlett Packard adalah beberapa konsorsium ternama yang dikontrak untuk menangani sektor pertahanan negara Ratu Elisabet tersebut.

Departemen Pertahanan Inggris mangatakan, rencana peningkatan pengamanan tersebut melihat berbagai ancaman yang datang ke Inggris dari hampir seluruh negara. Reuters mencatat serangan cyber ke Inggris sebanyak 70 kali dalam sebulan terakhir.

"Ini adalah demonstrasi kerja sama yang jelas antara pemerintah dengan pelaku industri (pertahanan). Dengan kerja sama ini berbagai pengalaman dan keahlian akan saling berbagi informasi," kata Menteri Pertahanan Philip Dunne, seperti dilansir Reuters, Jumat (5/7).

Perusahaan lain yang ikut bergabung, dijelaskan Dunne adalah Finmeccanica Selex, EADS Arm Cassidian, Thales, CGI Group dan BT Group Plc. Dunne menjelaskan, kerja sama ini adalah jawaban program keamanan cyber nasional yang digagas sejak Maret lalu.

Penyerangan cyber dikatakan meningkat dan mengarah ke pencurian data serta komunikasi penyadapan di Dephan. Gelagat tersebut terdeteksi sejak 2010. Hanya saja peningkatan keamanan tidak terealisasi lantaran tingginya anggaran.

Peningkatan keamanan juga termasuk peningkatan aktivitas spionase. Dephan membutuhkan nilai anggaran sebesar 650 juta pounds untuk hasil kerja sama kali ini. "Kerja sama ini diharapkan akan diikuti di sektor-sektor lain," sambung Dunne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement