Jumat 05 Jul 2013 22:32 WIB

SBY Janji akan Ada Peningkatan Pembelian Daging Sapi Australia

Red:
Sapi
Sapi

JAKARTA -- Dari Pertemuan antarpemimpin Indonesia-Australia ke-3 di Istana Bogor, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mensinyalkan akan ada tambahan pembelian daging sapi dari Australia untuk memenuhi kebutuhan menjelang Ramadhan dan Hari Raya.

Dalam pernyataan persnya di Istana Bogor, Presiden SBY kembali menegaskan Australia sebagai mitra utama dalam memenuhi kebutuhan daging dan ternak sapi nasional yang sudah terjalin sejak 2 tahun lalu. “Meskipun kita telah meningkatkan produksi sapi di dalam negeri di setiap propinsi,  tetap saja masih ada kekurangan. Dan dalam konteks untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri itulah, kita masih menjalin kerjasama dibidang perdagangan sapi ini.”

Presiden SBY juga memastikan akan ada peningkatan kerjasama perdagangan menyusul akan adanya peningkatan kebutuhan daging yang sangat tinggi selama Ramadhan dan Hari Raya nanti.

SBY mengapresiasi respons positif Australia atas tawaran investasi peternakan sapi di Indonesia. "Kita punya daerah-daerah yang baik untuk peternakan sapi, kami undang Australia bersama perusahaan ternak Indonesia mengembangkan investasi di Indonesia."

"ini baik untuk Indonesia karena kita punya kecukupan suplai dan petani makin berkembang serta kebutuhan domestik terus meningkat, dan Australia sebagai investor juga akan mendapatkan keuntungan." tegasnya.

Melengkapi kabar baik ini, PM Kevin Rudd mengumumkan peningkatan kerjasama industri ternak sapi kedua negara dengan dibentuknya Forum Daging dan Ternak Sapi Indonesia Australia serta komitmen inisiatif kerjasama senilai 60 juta Dolar selama 10 tahun untuk meningkatkan investasi Australia dibidang perdagangan daging sapi di Indonesia.

"Peningkatan kerjasama ini akan baik untuk industri sapi Australia, baik untuk investor Indonesia dan baik untuk konsumen Indonesia,"  janji Rudd.

Selain industri sapi, Indonesia dan Australia juga tertarik mengembangkan kerjasama perdagangan dan investasi disektor keamanan pangan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement