Sabtu 06 Jul 2013 06:21 WIB

Pendukung Kudeta dan Ikhwan Bentrok, 17 Orang Tewas

Supporters of ousted Egypt's President Mohammed Morsi pick up the body of a man shot near the Republican Guard building in Cairo, Egypt, Friday, July 5, 2013.
Foto: AP/Khalil Hamra
Supporters of ousted Egypt's President Mohammed Morsi pick up the body of a man shot near the Republican Guard building in Cairo, Egypt, Friday, July 5, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa 17 orang tewas dan lebih 460 cedera akibat dalam bentrokan antara pendukung dan anti-kudeta militer seantero negara itu pada Jumat.

Di Kairo pada Jumat malam sempat terjadi baku hantam antara kedua kubu berseberangan di Qubri 6 Oktober yang dimulai dari Maspiro di dekat Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo.

 

Disebutkan, bentrokan di Maspiro menewaskan satu dan lebih 200 orang cedera.

 

Maspiro tempat Gedung Pusat Stasiun Radio dan Televisi Nasional itu dikepung pendukung Mursi untuk memaksa kembali menyiarkan demo Ikhwanul Muslimin setelah tiga hari absen sejak Mursi dilengserkan.

 

TV Mesir pun sudah mengudarakan demo Ikhwan. Jaringan televisi berbahasa Arab yang sangat berpengaruh di Timur Tengah, Aljazeera, juga sudah diizinkan pada Jumat untuk kembali mengudara dari Mesir, setelah kantor bironya di Kairo ditutup sejak Rabu.

 

Bentrokan di Maspiro itu diredam setelah tentara mengerahkan tank tempur dan pasukan bersenjata dan berhasil memisahkan kedua kubu tersebut.

 

Qubri 6 Oktober merupakan jembatan terpanjang di Kairo yang menghubungkan Budaran Masjid Rabiah Adawiyah -- tempat unjuk rasa Ikhwanul Muslimin pendukung Mursi -- dan Tahrir, berlanjut menyeberangi Sungai Nil hingga Dukki, bagian Kairo barat.

 

Bentrokan juga terjadi antara pendukung Mursi dan aparat keamanan di Gedung Garda Republik, Kairo timur, tempat MUrsi ditahan.

 

Massa Ikhwanul Muslimin menduduki gedung garda yang dikepung tank tempur dan kawat berduri tesebut dan mereka berjanji tidak akan meninggalkannya hingga Moursi dikembalikan ke posisinya sebagai presiden.  

 

Mursyid/Pemimpin Tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie, yang muncul di panggung Bundaran Rabiah Adawiyah menyatakan bahwa pihaknya tidak akan kembali ke rumah hingga Mursi dikembalikan.

 

Badie, yang sebelumnya dilaporkan telah ditahan atas perintah kejaksaan, disambut bagai pahlawan saat kemunculannya di Bundaran Rabiah.

 

Di sisi lain, tank-tank tempur yang sebelumnya mengepung Bundaran Rabiah Adawiyah telah ditarik pada Jumat petang dan dikerahkan ke pusat kota Kairo.

 

Di Semenanjung Sinai, lima polisi tewas ditembak Jumat oleh gerilyawan Jihad Islam, kantor berita Mesir, MENA, melaporkan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement