Sabtu 06 Jul 2013 07:10 WIB

Kepresidenan Afsel Desak Keluarga Mandela Tuntaskan Sengketa

Nelson Mandela
Foto: AP
Nelson Mandela

REPUBLIKA.CO.ID, DURBAN -- Kepresidenan Afrika Selatan mendesak keluarga Nelson Mandela pada Jumat (5/7) menyelesaikan pertikaian di antara mereka yang makin sengit terkait dengan tempat peristirahatan terakhir tokoh anti-apartheid yang sakit keras.

"Sangat disayangkan ada pertikaian di antara para keluarga dan kami ingin pertikaian itu diselesaikan secara damai sesegera mungkin," kata Juru Bicara Presiden Jacob Zuma, Mac Maharaj, kepada AFP.

Setelah pertikaian yang berlangsung panas di pengadilan, 15 anggota keluarga Mandela, termasuk tiga puteri dan istrinya Graca Machel, menang dalam persidangan untuk mengubur kembali jasad tiga anaknya pada Rabu (3/7). Cucu tertuanya, Mandla (39 tahun), telah memindahkan kuburan dari desa Qunu, kampung halaman Mandela ketika masa kanak-kanak, ke Mvezo, tempat lain di dekatnya dua tahun lalu tanpa izin keluarga.

Menyusul keputusan pengadilan itu, Mandla mengeluarkan kata-kata bernada marah terhadap keluarganya. Dalam jumpa pers yang disiarkan televisi pada Kamis dia menuduh satu di antara saudara-saudara lelakinya mempengaruhi istrinya dan mengatakan lainnya lahir di luar nikah. Mandla juga menuding kerabat dekat lainnya rakus dan mengatakan puteri Mandela Makaziwe berusaha memecah dan menghancurkan keluarga.

Maharaj menolak berkomentar mengenai dokumen pengadilan yang telah dikeluarkan sembilan hari lalu. Dokumen itu menyebutkan mantan negarawan yang berusia 94 tahun itu divonis tak sadar secara permanen dan para dokternya telah merekomendasikan mencabut mesin pendukung hidupnya. "Kami tidak mengajukan dokumen apa pun dan kami tidak mengatakan bahwa ini benar atau tidak benar," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement