REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat (5/7), menyeru pasukan keamanan Mesir agar melindungi demonstran dan mencegah bentrokan, setelah perkembangan paling akhir dalam krisis yang merebak di Mesir.
"Sekretaris Jenderal sangat percaya ini adalah persimpangan yang penting buat rakyat Mesir guna bekerjasama untuk merancang kembalinya secara damai ke kekuasaan sipil, ketenangan konstitusional, dan pemerintahan yang demokratis," kata pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB oleh juru bicara Ban.
Para pemimpin politik di Mesir memiliki tanggung jawab untuk memperlihatkan komitmen mereka bagi dialog yang damai dan demokratis. Dalam pernyataan itu, diimbau agar semua konstituen di Mesir turut dilibatkan. PBB juga mendesak rakyat Mesir agar melaksanakan hak mereka untuk berdemonstrasi secara damai.
"Cara maju mesti ditentukan oleh rakyat Mesir sendiri, dengan cara yang menghormati keragaman penuh pandangan politik Mesir," kata Ban, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (6/7).
Sebelumnya beredar laporan sebagian pemrotes telah tewas atau cedera oleh pasukan keamanan, terutama akibat kekerasan seksual. Sebanyak 12 orang tewas pada Jumat, saat pendukung dan penentang presiden terguling Mesir Muhamed Mursi bentrok di Iskandarya, Kota terbesar kedua di negeri tersebut.
Di dalam pernyataan itu, Ban juga menyampaikan keyakinan bahwa rakyat Mesir akan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi negeri mereka saat ini. Ia berjanji akan membina kemitraaan kuat dengan Mesir guna mendukung peralihan damai ke pemerintahan yang representatif dan demokratis.