Ahad 07 Jul 2013 06:02 WIB

Kubu Anti-Mursi dan Ikhwan Bentrok, Korban Tewas Capai 32 Orang dan 1.100 Cedera

  Seorang preman atau warga Mesir biasa menyebutnya
Foto: AP/Hamada Elrasam
Seorang preman atau warga Mesir biasa menyebutnya "baltaji", terlihat membawa senjata tajam saat turut serta dalam aksi unjuk rasa menentang Presiden Mursi di Kairo, Rabu (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO  --  Sedikitnya 32 orang tewas dan lebih dari 1.100 orang cedera, Jumat malam, di Mesir, selama bentrokan antara penentang dan pendukung presiden Muhammad Mursi di seluruh negeri itu, kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan.

"Sebanyak 32 orang tewas, dan 1.138 orang lagi cedera dalam bentrokan pada Jumat di 19 gubernuran. Sebanyak 1.076 di antara mereka dipindah ke beberapa rumah sakit terdekat, sementara 62 orang lagi dirawat di lokasi," kata Mohamed Sultan, Kepala Divisi Ambulans Mesir, kepada Xinhua, Sabtu.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan, tujuh orang tewas di Ibu Kota Mesir --Kairo, 12 orang tewas di Iskandariyah, satu di Assiut, satu di Giza, satu di Suez, enam di Sinai Utara termasuk empat orang yang baru direktur, empat di Ismailiah dan ratusan orang cedera di gubernuran lain.

Kerusuhan di seluruh Mesir dipicu oleh pernyataan Angkatan Bersenjata, yang menggulingkan presiden yang berorientasi Islam, Mohamed Moursi, pada Rabu (4/7), sebagai reaksi terhadap protes massal di seluruh negeri tersebut guna menuntut penggulingan Mursi.

Pendukung Mursi dari kubu Islam menolak penggulingan itu dan mencapnya sebagai kudeta militer. Mereka berikrar akan berjuang bagi keabsahan Mursi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement