REPUBLIKA.CO.ID, MAMUDO -- Setidaknya 28 siswa dan satu guru tewas dalam serangan kelompok bersenjata di sebuah asrama di timur laut Nigeria.
Banyak korban dirawat karena luka bakar dan luka tembakan. Saksi mengatakan beberapa siswa dibakar hidup-hidup dalam serangan ke sekolah menengah pemerintah di Kota Mamudo di negara bagian Yobe pada Sabtu (6/7) waktu setempat.
Seorang petani setempat, Malam Abdullahi harus kehilangan dua anak laki-lakinya dalam serangan tersebut. Dia mengatakan akan menarik tiga putra lainnya dari sekolah di dekat asrama.
Dia mengeluh tidak ada perlindungan bagi siswa meskipun pengerahan tentara telah dilakukan pemerintah sejak ada status darurat pada Mei di tiga negara bagian timur laut Nigeria.
Al-Jazeera melaporkan serangan dicurigai dari kelompok Boko Haram yang terkenal menyerang sekolah dan menentang pendidikan barat. Akses ponsel dan telepon satelit di daerah tersebut telah diblokir sehingga sulit untuk mengonfirmasi kejadian pada pihak berwenang.
Pada 18 Juni, badan pengungsi PBB melaporkan ribuan orang melarikan diri ke Chad, Nigeria, dan Kamerun karena krisis di Nigeria utara memburuk. Petugas UNHCR mengatakan 3 ribu pengungsi tiba di Kamerun dan setidaknya 6 ribu melarikan diri dari Nigeria selama bulan ini.
Puluhan sekolah telah dibakar dan jumlah pasti siswa tewas tidak diketahui. Namun, diperkirakan ada 1.600 korban yang dibunuh oleh kelompok bersenjata sejak 2010.
Nigeria mengumumkan keadaan darurat di tiga titik wilayah konflik di negara tersebut yakni Adamawa, Borno, dan Yobe pada pertengahan Mei karena serangan besar yang terjadi.