REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Bolivia, seperti dua negara di Amerika Selatan lainnya menawarkan suaka bagi Edward Snowden. Presiden Bolivia, Evo Morales mengatakan Snowden akan sangat diterima dengan baik di negeri yang dipimpinnya.
Tawaran ini juga sebagai aksi protes Morales terhadap Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang diyakini memblokir sementara penerbangan menuju dan kembali ke Moskow. Langkah Morales ini mengikuti dua pemimpin negara lain, yaitu Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Presiden Nikaragua, Daniel Ortega.
Morales sebelumnya mengatakan membuka ruang sebesar-besarnya bagi pria yang membuka rahasia dari program pengawasan saluran telepon dan internet AS itu. Namun, Morales sendiri juga belum menyebutkan apakah Snowden sudah mengirimkan permohonan resmi untuk suaka.
Snowden sendiri belum juga memilih negara lokasi suaka bagi dirinya. Meski begitu banyak yang menyebutkan bahwa sangat sulit bagi Snowden untuk pergi meninggalkan bandara di Rusia. Khususnya karena tekanan dan pengaruh AS.
Apalagi paspor Snowden sudah dicabut sehingga membawa barang-barang berharga sangatlah rumit. Meski Venezuela, Nikaragua dan Bolivia telah memberikan tawaran suaka, namun belum ada negara yang mengeluarkan dokumen perjalanan bagi Snowden.
Rusia tampak tak bersedia membantu Snowden untuk meninggalkan bandara. Juru Bicara Kremlin, Alexei Pavlov mengatakan masalah dokumen perjalanan Snowden bukan urusan Rusia.
Presiden Vladimir Putin bahkan mengatakan Rusia akan memberikan suaka jika Snowden berhenti membocorkan rahasia AS.