REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Liban Abdullahi Farah, seorang wartawan Somalia tewas ditembak oleh orang tak dikenal pada Ahad. Liban menjadi pekerja media kelima yang diserang dan tewas di Somalia tahun ini.
Liban yang bekerja untuk televisi satelit Kalsan diserang dalam perjalanan pulang di kota tengah Galkayo, di perbatasan antara wilayah semi-otonomi Puntland dan wilayah Galmudug.
"Kami benar-benar hancur dengan informasi tentang kematian LibanQaran," kata rekannya Abdukadir Ahmed. "Empat pria bersenjata melepaskan tembakan dan membunuhnya," tambahnya.
Mohamed Gelle, saksi, mengatakan korban tewas seketika. "Mereka menembaknya beberapa kali di tubuh bagian atas," katanya. "Pembunuh lolos dari tempat kejadian."
Somalia adalah salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi wartawan, dengan setidaknya 18 pekerja media tewas tahun lalu.
Pembunuhan Liban Qaran mengikuti kematian sedikitnya empat wartawan dalam penembakan atau serangan sejak Januari.
Seorang wartawan untuk Radio Mogadishu Shabelle ditembak mati pada Januari. Pada Maret, seorang wartawan tewas ketika ia terjebak dalam pemboman bunuh diri, sementara reporter radio perempuan ditembak mati akhir bulan.
Seorang wartawan keempat dibunuh oleh orang bersenjata di dekat rumahnya pada April.