Senin 08 Jul 2013 08:59 WIB

Pascakudeta, Demonstrasi Terus Panaskan Mesir

Rep: Nur Aini/ Red: Heri Ruslan
Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Muhammad Mursi di Nasser City, Kairo, Mesir, Kamis (4/7).    (AP/Hassan Ammar)
Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Muhammad Mursi di Nasser City, Kairo, Mesir, Kamis (4/7). (AP/Hassan Ammar)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Memasuki pekan kedua krisis politik di Mesir, demonstrasi dari pihak oposisi dan pendukung Presiden Muhammad Mursi terus berlanjut di Kairo dan kota-kota di seluruh negeri.

Aksi demonstrasi pada Ahad (7/7) waktu setempat dilakukan kubu anti-Mursi yang terbelah setelah Mohammad Elbaradei ditunjuk sebagai perdana menteri interim.

Al-Jazeera melaporkan demonstrasi tersebut terjadi dua hari setelah 30 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka dalam unjuk rasa puluhan ribu pendukung Ikhwanul Muslimin dan oposisinya.

Sementara itu, Ahmad Sulaiman, Menteri Kehakiman Mesir mengajukan pengunduran diri pada Ahad kepada Dewan Menteri. Sulaiman akan tetap berada di posisinya sementara sampai terbentuk kabinet baru.

Demonstrasi anti-Mursi terjadi di Kairo, Alexandria, dan kota-kota besar lainnya.

Demontrasi tandingan untuk mendukung Mursi terjadi setelah massa berkumpul di Masjid Rabaa al-Adawiya dan Universitas Kairo. Mereka mendukung legitimasi pemilihan Mursi.

Membawa foto Mursi, massa berdemonstrasi di sejumlah tempat di Kairo. Beberapa orang menutup jalan ke bandara internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement