Senin 08 Jul 2013 11:34 WIB

Warga Mesir Pendukung Kudeta Pawai di Jalan-Jalan

Spanduk anti Mursi di Kairo, Mesir.
Foto: Republika/Nasihin Masha
Spanduk anti Mursi di Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID,  KAIRO -- Ratusan ribu orang berpawai di seantero Mesir pada hari Minggu mendukung kudeta yang dilakukan militer terhadap Presiden Muhammad Mursi.

Pesawat-pesawat militer terus berputar-putar di ibu kota negara, dengan formasi membuat jejak berupa asap dengan warna hitam, putih dan merah --warna bendera Mesir.

"Kita turun ke jalan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa ini adalah revolusi rakyat dan bukan kudeta yang menggulingkan" Morsi pada hari Rabu, kata seorang guru yang menyebut namanya sebagai Magda.

Banyak spanduk menunjukkan kemarahan para pengunjuk rasa terhadap Amerika Serikat karena apa yang mereka lihat sebagai dukungan bagi Mursi.

Kemarahan juga ditujukan terhadap pemberitaan media Amerika yang menggambarkan pemecatan Morsi sebagai sebuah kudeta.

"Amerika, kalian seharusnya malu! Ini revolusi, bukan kudeta!" demikian bunyi sebuah spanduk. Teriakan ungkapan yang sama juga terdengar di Tahrir secara terus menerus.

Warga-warga lainnya yang berunjuk rasa mengacung-acungkan foto kepala militer Abdel Fattah al-Sisi, jenderal di balik kudeta terhadap Mursi.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama bersikeras bahwa negaranya tidak memiliki hubungan dengan partai politik ataupun kelompok manapun di Mesir setelah kepemimpinan Mursi terguling.

Gerakan Tamarod, perancang aksi unjuk rasa 30 Juni lalu yang memuncak menjadi kudeta terhadap Mursi, memimpin penggalangan warga untuk berkumpul di Tahrir dan istana kepresidenan Ittihadiya untuk "menyempurnakan revolusi".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement