REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sedikitnya 15 orang tewas dalam insiden penembakan di Kairo, Mesir dalam demonstrasi yang berlanjut setelah penggulingan presiden, Muhammad Mursi. Ikhwanul Muslimin mengatakan, militer menembak suporter yang tengah duduk di luar barak pengaman presiden, tempat Mursi diyakini ditahan.
Menteri kesehatan setempat mengatakan anggota militer juga turut terbunuh. Mursi, presiden pertama yang terpilih dari proses demokrasi, digulingkan militer pekan lalu setelah protes massa. Dia ditahan dan diyakini berada di barak pengaman presiden. Pendukungnya protes untuk menuntut pelepasan Mursi.
Ikhwanul Muslimin mengatakan militer menyerbu massa sekitar pukul 04.00 ketika banyak pendemo tengah shalat. Salah satu pendemo, Mahmud al-Shilli mengatakan, penjaga republik menembakkan gas air mata tapi sekelompok pria yang berpakaian sipil menembakkan senjata."Kami menjadi target," ujarnya dikutip BBC.
Militer menyalahkan penembakan dilakukan kelompok teroris bersenjata yang mencoba menyerbu barak. Dalam pernyataan militer, 200 orang ditangkap terkait insiden tersebut. Senjata, aminisi, dan bom molotov turut disita.