Senin 08 Jul 2013 21:09 WIB

Partai Pendukung Kudeta Peringatkan Perang Saudara

Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Muhammad Mursi di Nasser City, Kairo, Mesir, Kamis (4/7).    (AP/Hassan Ammar)
Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Muhammad Mursi di Nasser City, Kairo, Mesir, Kamis (4/7). (AP/Hassan Ammar)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Partai Annur, sayap politik Gerakan Islam Salafi, yang mendukung kudeta militer pelengseran Presiden Muhammad Mursi, memperingatkan perang. Peringatan itu menyusul pembantaian di tempat Mursi ditahan, menewaskan 52 orang pada Senin (8/7) subuh.

"Penembakan itu sangat berbahaya dan bisa memicu perang saudara," kata Sekretaris Jenderal Partai Annur, Shaban Abdul Alim merujuk pada penembakan di Kantor Garda Republik, tempat Mursi ditahan, pada Senin. Partai Annur mengutuk keras atas penembakan itu.

Partai itu menyebutkan penembakan tersebut sebagai pembantaian manusia dan menyatakan menarik diri dari dukungan terhadap presiden transisi, Adly Mansour. Annur adalah kubu Islam yang berada diurutan kedua meraih suara terbanyak dalam pemilihan parlemen tahun lalu.

Satuan Media Lapangan di Rumah Rabiah Adawiyah memastikan jumlah korban meningkat jadi 52 orang dan ratusan orang lagi cedera, namun Kementerian Kesehatan mengatakan 34 orang tewas. Militer mengatakan seorang perwira tentara gugur dalam bentrokan tersebut.

Militer mengatakan, mereka diserang oleh pengunjuk rasa sehingga terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan masa. Sumber medis mengatakan, kebanyakan korban akibat tembakan senjata api. "Tindakan operasi sedang dilakukan untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di kepada dan dada beberapa korban," kata sumber itu.

Mohamed Beltaghi, seorang petinggi Ikhwanul Muslimin yang mengaku berada di tempat kejadian mengatakan, penembakan itu terjadi usai shalat subuh. "Kami diserang mula-mula dengan tembakkan gas air mata yang sangat tebal, dan kemudian disusul rentetan tembakan senjata api," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement