REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Tentara Mesir dan polisi menembaki para pengunjuk rasa pendukung presiden terguling Muhammad Mursi, yang tengah melakukan shalat Subuh di depan gedung Pengawal Republik, Kairo, Senin (8/7).
Peristiwa tersebut mengakibatkan sedikitnya 35 orang tewas dan ratusanlainnya luka-luka. Ikhwanul Muslimin mengutuk peristiwa tersebut dan menyebutnya sebagai pembantaian.
Advertisement