Selasa 09 Jul 2013 04:04 WIB

Museum Oriente Lisabon Gelar Pameran Wayang

 Grup wayang Tavip mempertunjukan wayang kontemporer di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Ahad, (7/10).   (Adhi Wicaksono)
Grup wayang Tavip mempertunjukan wayang kontemporer di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Ahad, (7/10). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Museum Oriente Lisabon menggelar pameran tetap wayang bertajuk "Shadows of Asia", dengan menampilkan koleksi wayang kulit dan properti pedalangan dari tujuh negara Asia, yakni Indonesia, India, China, Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Turki.

Pensosbud KBRI Lisabon, Tri Wahyuni, Senin (8/7), mengatakan tujuan pembukaan pameran itu adalah untuk mempromosikan keberagaman tradisi wayang Asia di Portugal, mulai dari yang tradisional hingga wayang modern berbasis teknologi informasi.

Direktur Museum, Prof Joo Amorim, dan pimpinan Yayasan Oriente, Dr Carlos Monjardino yang dikenal aktif bekerjasama dengan KBRI Lisabon dan perwakilan asing mempromosikan dan mensponsori kegiatan budaya Asia di Portugal, meresmikan pameran yang dihadiri sekitar 40 tamu undangan dari kalangan diplomatik, seniman dan pimpinan museum se-Lisabon, dan kurator Sylvie dan Jacques Pimpaneau.

Prof Amorim mengatakan bahwa pameran kali ini kaya akan makna dan memiliki misi meneruskan kisah maupun legenda bangsa-bangsa di Timur yang dikenal kaya keragamannya melalui berbagai karakter teater bayangan (wayang).

Tokoh-tokoh wayang Mahabarata dan Ramayana versi Indonesia dan India mendominasi tampilan dalam pameran tersebut. Begitupula wayang kulit Bali dan Jawa mendominasi bagian Indonesia dalam pameran ini.

Selain beragam koleksi Gunungan, perangkat pedalangan serta gamelan Bali ditata apik melengkapi penampilana wayang dari Indonesia. Film tentang seorang dalang merawi kisah dalam wayang Bali turut tampil di pameran itu.

Koleksi wayang Indonesia yang dipamerkan sebagian merupakan koleksi museum dan sumbangan filantropis dan pencinta seni Asia asal Macau, Kwok On.

Kerja sama Museum Oriente Portugal dengan KBRI Lisabon bukan yang pertama kali dan berkolaborasi dalam menampilkan seni budaya Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement