Selasa 09 Jul 2013 22:28 WIB

Timor Leste Ingin Gabung Negara Persemakmuran

Red:
Presiden Timor Leste, Taur Matan Ruak
Presiden Timor Leste, Taur Matan Ruak

DILLI -- Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak mengadakan kunjungan pertama ke Australia sejak terpilih tahun lalu. Salah satu agenda kunjungannya adalah menyatakan keinginan Timor Leste untuk bergabung dalam negara-negara persemakmuran.

Negara bekas propinsi Indonesia dan jajahan Portugis ini sedang menyiapkan permohonan resmi sebagai anggota persemakmuran dan minta Australia untuk mendukung keinginan itu. Sejak tiba di Darwin, Presiden Taur Matan Ruak sudah menyatakan keinginan ini.

Menurut Menlu Timor Leste Jose Luis Guterres, ide ini sudah lama dipertimbangkan. "Presiden sudah mengatakan hal ini berkali-kali, dan presiden juga berharap dukungan dari Australia," katanya.

Ia menambahkan, dalam kunjungan ke Selandia Baru sebelumnya, Presiden Taur Matan Ruak juga sudah menyampaikan hal yang sama. Menurut Guterres, bergabungnya Timor Leste ke negara persemakmuran akan menguntungnya negaranya.

Desember lalu Menlu Australia Bob Carr memberi isyarat Timor Leste bisa bergabung dalam negara-negara persemakmuran. Menlu Carr mengatakan, keanggotaan Timor Leste ini tidak akan bertentangan dengan keanggotaannya di forum regional lain, termasuk ASEAN.

Taur Matan Ruak dijadwalkan bertemu Gubernur Jenderal Quentin Bryce hari ini, setelah mengadakan pembicaraan dengan PM Kevin Rudd Senin kemarin.

Menlu Guterres tidak  bersedia menjawab pertanyaan tentang isu pengembangan ladang gas the Greater Sunrise. Timor Leste dan Australia sedang bersengketa atas masalah ini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement