REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Bolivia memanggil duta besar Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia untuk menjelaskan mengapa negara tersebut memblokir pesawat Presiden Evo Morales pekan lalu. Morales terbang kembali dari Moskow ketika pesawatnya terpaksa mengubah rute ke Wina. Pesawatnya dicurigai membawa buronan AS, Edward Snowden.
Snowden, mantan kontraktor CIA, dikejar AS karena tuduhan membocorkan rahasia skema pengawasan AS. Negara Eropa membantah telah menutup wilayah udara mereka. Snowden tidak berada dalam penerbangan tersebut. Dia diyakini masih berada di daerah transit bandara Sheremetyevo, Moskow. Namun, pejabat Spanyol mengakui mereka diberitahu Snowden berada di dalam pesawat. Beberapa negara Amerika Latin mengutuk insiden tersebut dan menuduh AS mempengaruhi sekutu Eropa.
"Kami hanya meminta pemerintah Spanyol dan pemerintah lainnya untuk mengklarifikasi dan menjelaskan dari mana versi bahwa Snowden ada di pesawat kepresidenan berasal," ujar Menteri Komunikasi Bolivia, Amanda Davila dikutip BBC.
Sementara itu, masalah diplomatik tersebut menyebar sampai jalanan La Paz, ibukota Bolivia. Ribuan warga Bolivia berdemo melawan AS dan empat negara Eropa. Ratusan orang dilaporkan berkumpul di luar kedutaan besar AS dan menuntut penutupan misi diplomatik serta membakar bendera AS, Spanyol, Prancis, dan Portugal.