Selasa 09 Jul 2013 21:11 WIB

Hamas Kutuk Pembantaian Pendukung Mursi

Seorang pria pendukung Presiden Mursi yang terluka akibat ditembak tentara, tengah dirawat di Kairo, Mesir, Senin (8/7). (AP/Ahmed Gomaa)
Seorang pria pendukung Presiden Mursi yang terluka akibat ditembak tentara, tengah dirawat di Kairo, Mesir, Senin (8/7). (AP/Ahmed Gomaa)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Gerakan Hamas mengutuk aksi pembantaian yang terjadi pada Senin pagi (8/7) terhadap demonstran pendukung Presiden Mesir, Muhammad Mursi, di depan kantor Garda Republik, Nasher City, timur Kairo. Jumlah korban diperkirakan mencapai lebih dari 50 orang.

Dalam keterangan yang dirilis biro medianya, Hamas mengutuk keras pembantaian yang menewaskan puluhan warga sipil yang tengah melakukan aksi damai menentang kudeta militer Mesir.

Hamas mengungkapkan rasa sakit dan sedih yang mendalam atas jatuhnya korban. Hamas menyerukan untuk menghentikan penumpahan darah rakyat Mesir.

''Hamas juga menyampaikan belasungkawa dan duka cita bagi keluarga korban,'' sebutnya seperti dikutip situs Infopalestina.

Tokoh Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik jamaah Ikhwanul Muslimin, menegaskan jumlah korban para pendukung Mursi yang dilengserkan oleh kudeta militer itu terus meningkat mencapai 55 orang. Mereka tewas akibat penembakan yang dilakukan pasukan Garda Republik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement