REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT --Ledakan bom mobil mengoyak Dahiyeh, di selatan Lebanon sehari sebelum Ramadhan. Menteri Kesehatan setempat mengatakan 53 orang terluka karena kejadian tersebut.
Ledakan terjadi di tempat parkir sebuah supermarket di Bir el Abed pada Selasa (9/7). Peristiwa itu diyakini sebagai respons keterlibatan Hizbullah dalam perang Suriah. Hizbullah mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Palang Merah Lebanon mengonfirmasi 37 orang terluka, namun beberapa hanya menderita luka ringan. Laporan Reuters yang dilansir Al-Jazeera menyatakan ada delapan orang tewas dalam pengeboman tersebut. Namun, otoritas setempat menyatakan tidak ada kematian dalam peristiwa tersebut.
Lokasi pengeboman berada di kota yang sibuk, mengingat pada Selasa, tempat tersebut lebih ramai karena sehari sebelum Ramadhan. Menteri Dalam Negeri, Marwan Charbel diserang oleh warga sipil ketika mengunjungi lokasi kejadian.
Hal itu membuat militer menembakkan senjata ke udara. Pemilik toko sepatu di dekat lokasi kejadian, Carole Mansour mengatakan semua orang panik dan melarikan diri ketika ledakan besar terjadi. "Asap sangat tinggi," ujarnya.