REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Satu bom mobil melanda selatan Beirut pada Selasa. Bom mencederai sedikitnya 53 orang dalam peristiwa paling serius di benteng gerakan Hizbullah di Lebanon sejak konflik Suriah tersebut.
Ledakan itu terjadi di tengah-tengah ketegangan yang meluas di Lebanon akibat perang saudara yang melanda Suriah. Tempat dimana para gerilyawan Hizbullah telah bergabung dengan pasukan Presiden Bashar Al Assad menghadapi pergolakan yang dilakukan sebagian besar oleh gerilyawan oposisi.
"Satu bom mobil meledak dekat sebuah koperasi bernama Pusat Koperasi Islam di Bir al-Abed yang terletak di jantung benteng Hizbullah di Beirut,'' kata sumber militer.
Menteri Kesehatan Lebanon, Ali Hassan Khalil, mengatakan kepada AFP bahwa 53 orang menderita cedera. Sebanyak 12 orang masih di rumah sakit dan dua orang menjalani operasi bedah.
Al Manar, stasiun televisi milik Hizbullah, memperlihatkan pemadam kebakaran berusaha memadamkan api sementara asap hitam membubung ke udara.
Seorang saksi mata mengatakan ledakan itu sangat kuat. "Orang-orang panik dan berlarian setelah terjadi ledakan,'' kata Carole Mansour, pemilik toko sepatu dekat kawasan tempat kejadian perkara.
"Asap begitu tebal. Saya mulai mendengarkan teriakan-teriakan orang. Para karyawan saya lari ke TKP untuk melihat apa yang terjadi karena mereka punya sanak-saudara di sana," kata Masour. "Saya heran kenapa seseorang bisa berbuat ini pada hari pertama Ramadhan."