REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekjen PBB, Ban Ki-moon meminta pasukan pendukung Presiden Bashar al-Assad dan militan di Suriah meletakkan senjatanya selama Ramadhan. Menurut Ban, Ramadan adalah waktunya bagi peperangan untuk berhenti. "Untuk kepentingan rakyat Suriah, bagaimana pun, saya meminta semua pihak di Suriah menghormati kewajiban agama untuk setidaknya, minimal, satu bulan," ujar Ban dikutip Al-Arabiya.
Dia meminta setiap unit militer dan pasukan pembebasan Suriah yang memegang senjata untuk berhenti perang dan menawarkan bulan damai sebagai hadiah kolektif untuk rakyat. Ia juga meminta untuk melakukan semua itu di seluruh Suriah.
Sejak perang yang dimulai Maret 2011, sedikitnya 90 ribu rakyat Suriah tewas. Pemimpin oposisi Suriah, Ahmad Jarba mengatakan siap untuk gencatan senjata dengan pasukan Assad selama Ramadhan. "Saya sadar bahwa beberapa orang mungkin melihat ini sebagai panggilan tidak realistis," ujar Sekjen PBB.
Ban juga mendesak kedua belah pihak untuk membebaskan tahanan. "Laporan mengatakan ratusan, jika tidak ribuan, wanita dan anak-anak ditahan di berbagai pusat penahanan resmi dan non-resmi di seluruh negeri. Kelompok oposisi bersenjata juga memiliki banyak orang yang ditahan, yang bukan tawanan perang," ungkapnya.