REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Brasil pada Selasa menampik permintaan suaka dari pembocor rahasia Amerika Serikat, Edward Snowden, sementara kebanyakan negara lain Amerika Latin telah menawarkannya.

"Kami tidak akan memberikan suaka, kepada buron AS," kata Menteri Luar Negeri Antonio Patriota setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Uruguay Luis Almagro di Brasilia. "Untuk saat ini, ada pencarian untuk menyelesaikan masalah Snowden, yang sejauh saya ketahui, berada di Moskow," ia menambahkan.

Dalam keadaan terkatung-katung di Moskow, Snowden telah mengajukan permohonan suaka kepada 27 negara dalam upanyanya menghindari peradilan AS karena menyingkap rahasia AS.

Mantan kontraktor pada Badan Keamanan Nasional (NSA) AS itu mendapat simpati dari negara-negara Amerika Latin termasuk Venezuela.

Harian O Globo pekan ini menyiarkan satu serial laporan mengenai spionase elektronik AS di Brazil dan negara Amerika Latin beradasarkan dokumen yang dibocorkan oleh Snowden.

Washington tetap mempertahankan suatu markasnya di Brasilia untuk menangkap komunikasi satelit asing, tambahnya.

Harian tersebut jiga menyiarkan dokumen NSA bertanggal 20 September 2010, yang menunjukkan bahwa kedutaan besar Brasil di Washington dan misi Brazil di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York menjadi sasaran lembaga tersebut.

Patriota mengatakan pemberintahnya sedang menunggu "tanggapan resmi" dari AS atas permintaan mereka untuk menjelaskan masalah tersebut.

Presiden Dilma Rousseff pada Selasa memimpin lembaga pusat untuk menyelidiki laporan tersebut dan menekankan jika memang benar, itu semua adalah "pelanggaran tehadap kedaulatan (kita)"

Ikuti Whatsapp Channel Republika