Rabu 10 Jul 2013 21:01 WIB

Dua Korea Sepakat Adakan Reuni Resmi Keluarga yang Terpisah

 Kantor bea cukai dan imigrasi dekat desa perbatasan Panmunjom yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan di Paju, Korea Selatan.
Foto: AP/Lee Jin-man
Kantor bea cukai dan imigrasi dekat desa perbatasan Panmunjom yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan di Paju, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Korea Utara dan Selatan pada Rabu (10/7) mencapai kesepakatan mendasar untuk memulai perundingan tentang pertemuan keluarga. Meski demikian pembahasan terpisah tentang pembukaan kembali kawasan industri yang dikelola bersama gagal mencapai kemajuan.

Pihak Utara juga mengusulkan pembahasan mengenai pemulihan wisata perbatasan, kata kementerian penggabungan Korsel.

Kementerian mengatakan bahwa Pyongyang menghendaki pembahasan tentang perjalanan lintas batas pada 17 Juli dan mengusulkan pertemuan Palang Merah untuk kemungkinan reuni keluarga-keluarga yang terpisah di Korut dan Korsel  pada 19 Juli. Tempat reuni kedua pihak masih dibahas lagi apakah di Gunung Kumgang atau di kawasan industri Kaesong.

Hanya saja pertemuan pada Rabu mengenai pembukaan kembali Kaesong gagal mencapai kata sepakat tetapi kedua pihak setuju untuk melakukan pertemuan kembali Senin pekan depan.

Setelah beberapa bulan mengaalami ketegangan militer, Korut dalam beberapa pekan ini bersikap lebih aktif untuk mendorong dialog dengan Selatan.

Kementerian Penggabungan mengatakan Korsel menyetujui prinsip dasar untuk program pertemuan keluarga yang terpisah sejak perang antara 1950 hingga 1953 tetapi meminta pertemuan itu dilakukan di Panmunjom.

Ratusan ribu anggota keluarga Korea terpisah ketika terjadi perang dan reuni keluarga paling akhir pernah dilakukan pada 2010.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement