REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebanon pada Rabu berjanji akan terus membuka perbatasannya bagi para pengungsi Suriah di saat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak dunia internasional untuk memberikan bantuan "yang belum pernah terbayangkan sebelumnya" kepada Suriah.
Dengan keberadaan warga Suriah di Lebanon yang saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 1,2 juta orang, Duta Besar Lebanon untuk PBB Nawaf Salam mengatakan pemerintahnya kemungkinan akan mempertimbangkan untuk membuka barak-barak penampungan.
Ia menambahkan negaranya tidak akan menutup perbatasan namun menekankan bahwa Lebanon sangat membutuhkan bantuan internasional.
"Lebanon tidak akan menutup perbatasannya. Lebanon tidak akan memulangkan kembali pengungsi siapapun, Lebanon akan terus menyediakan bantuan bagi semua pengungsi Suriah, demikian dikatakan Salam kepada para wartawan setelah sidang Dewan Keamanan PBB mensahkan sebuah pernyataan tentang Lebanon.
"Tapi kita juga harus jelas bahwa Lebanon tidak bisa hanya sendirian menghadapi beban krisis pengungsi ini. Lebanon membutuhkan dukungan internasional, memerlukan bantuan nyata internasional untuk menghadapi masalah yang terus tumbuh ini."
Lebanon dan Yordania mengatakan mereka tidak bisa menangani dampak dari perang Suriah yang sudah berlangsung selama 26 bulan itu dan telah meminta agar sebuah konferensi internasional tentang krisis kemanusiaan diselenggarakan.
Amerika Serikat mengatakan ada sekira 600.000 pengungsi yang terdaftar di Lebanon. Namun, Salam mengatakan jumlah pengungsi Suriah di Lebanon mencapai lebih dari satu juta orang, sementara lembaga-lembaga kajian seperti Beirut Institute memberikan angka 1,2 juta orang.