Kamis 11 Jul 2013 15:28 WIB

Pemerkosaan Massal, Sisi Gelap Protes Mesir

Rep: Mg13/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Aksi unjuk rasa penentang Presiden Mursi di Lapangan Tahrir, Kairo, Rabu (3/7).
Foto: AP/Amr Nabil
Aksi unjuk rasa penentang Presiden Mursi di Lapangan Tahrir, Kairo, Rabu (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Pekan lalu, seorang wartawan asal Belanda diperkosa di Lapangan Tahrir dan harus menjalani operasi karena cedera yang parah. Peristiwa tersebut kembali mengingatkan kita bahwa masih banyak yang diabaikan alam Revolusi Mesir.

Mesir menjatuhkan kepemimpinan Presiden Mohammed Morsi pada tahun 2011 lalu. Rakyat Mesir ‘merayakan’ kejatuhan Mursi dengan melakukan aksi ala geng dan kekerasan seksual di Tahrir Square.

Lara Logan, seorang wartawan Amerika Serikat, menurut laporan CNN, pernah menjadi korban pemerkosaan dan luka-luka hingga ia harus mendarat di rumah sakit setempat.

Pemerkosaan yang dialami Logan selalu dianggap sebagai potret malang kekerasan rakyat Mesir. Lebih dari itu, hal ini menjadi sorotan terhadap laki-laki di negara itu yang keyakinan politiknya cenderung melecehkan wanita.

Lapangan Tahrir, berkali-kali menjadi tempat pemerkosaan massal beramai-ramai terhadap seorang perempuan untuk merayakan kemenangan kaum revolusioner Mesir dengan segala bentuk pelecehan, pemerkosaan dan kekerasan seksual.

Banyak pria yang secara bergerombol rutin menahan para wanita, meraba-raba, mengisolasi, bahkan menelanjangi. Namun tak satu pun pelaku tertangkap dan bertanggung jawab. Ditambah lagi, pihak pemerintah dan pejabat terpilih pun seakan tidak melihat kekejaman ini.

Lapangan Tahrir saat ini menjadi tempat konsentrasi massa kubu oposisi anti-Mursi. Terkait kasus pemerkosaan ini, belum diketahui pasti siapa yang berbuat. Oposisi menyebut itu adalah ulah orang yang memanfaatkan situasi.

Demi mengantisipasi kekerasan seksual terhadap demonstran wanita, kelompok vigilante pun dibentuk untuk melacak keberadaan para pelaku pemerkosa massal.

Operasi antipelecehan seksual ini sudah melacak 46 kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi hanya pada Ahad malam. Sedangkan 17 kasus lainnya, menyusul masuk ke daftar kasus, terjadi pada Senin malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement