LOS ANGELES -- Rekaman panggilan darurat sesaat setelah pesawat Asiana jatuh di bandar udara San Fransisco, mengungkapkan situasi panik dan kebingungan. Rekaman telepon itu menggambarkan korban luka parah dan waktu tunggu yang lama sebelum tim penolong tiba.
Pesawat Boeing 777 milik Asiana jatuh di landasan bandar udara San Fransisco pada Sabtu (6/7), menewaskan dua remaja Cina dan melukai 180 lainnya.
Petugas patroli jalanraya California mengeluarkan rekaman panggilan darurat 911 yang dilakukan oleh penumpang pesawat. Dalam rekaman itu terdengar seorang pria mengatakan: "Pesawat kami baru saja jatuh ketika berusaha mendarat."
Operator bertanya posisi landasan, dan sang penumpang menjawab: "Saya tidak tahu landasan yang mana, kami sekarang sedang lari keluar dari pesawat terbang."
Polisi mengatakan, panggilan untuk mengevakuasi pesawat terbang dilakukan 90 detik setelah kecelakaan, dan tim penolong tiba 30 detik setelahnya. Namun beberapa penelpon melaporkan bantuan datang terlambat.
Menurut rekaman telepon itu, "Seorang wanita hampir meninggal di sini. Tidak ada ambulans di landasan."
Kepada operator panggilan darurat 911, seorang wanita melaporkan ambulans belum tiba dan ia sudah berada di landasan selama 20-30 menit setelah pesawat jatuh. "Ada beberapa penumpang yang sekarang dibaringkan di landasan dengan luka serius," katanya.
Penelpon lainnya mengatakan seorang wanita "terbakar di kepala dan kami tidak bisa berbuat apa-apa".
"Ia terbakar dan mungkin akan meninggal jika tidak segera ditolong," kata sang penelpon.
Penerbangan Asiana 214 jatuh ketika badan pesawat menabrak laut sebelum mendarat, terpeleset di luar kendali, ekor pesawat pata dan mengakibatkan kebakaran.
Badan Keamanan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyimpulkan bahwa kecepatan pesawat sesuai dengan peraturan sebelum mendarat. Laporan lainnya menyebutkan pilot yang cukup berpengalaman, Lee Kang-kung (46), sedang melakukan pelatihan pertamanya dengan pesawat Boeing 777.