Jumat 12 Jul 2013 12:23 WIB

Ramadhan Tak Menyurutkan Perang Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Dua anak Suriah di antara tenda-tenda pengungsian. Perang saudara telah membuat penduduk negara itu menderita.
Foto: dec.org.uk
Dua anak Suriah di antara tenda-tenda pengungsian. Perang saudara telah membuat penduduk negara itu menderita.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Serangan militer di Homs, Suriah terus terjadi meski sudah memasuki bulan Ramadhan. Tentara Pembebasan Suriah mengatakan pengepungan yang diberlakukan pasukan Bashar al-Assad di wilayah oposisi Homs telah mencekik kehidupan kota. 

"Tidak ada satu menit yang berlangsung dimana kita tidak mendengar suara roket menghantam lingkungan," kata seorang aktivis setempat, Yazan seperti dilansir Arabnews, Jumat (12/7). 

Menurutnya, sebelum Ramadhan datang pun warga sudah makan satu kali sehari. Tentara Pembebasan Suriah mengatakan mereka menerika senjata dan amunisi. Namun, mereka tidak mengungkap asalnya dan dimana senjata dikerahkan.

"Kami menerima pengiriman amunisi, senapan mesin, dan rudal anti-tank," ujar koordinator media dan politik partai, Louay Mugdad. 

Meski demikian, dia mengatakan senjata tersebut tidak cukup untuk peperangan. Sebelumnya, Sekjen Partai Bangsa Bangsa (PBB), Ban Ki-moon meminta gencatan senjata, namun tampaknya eskalasi konflik terus berlanjut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement