Jumat 12 Jul 2013 13:43 WIB

Snowden: Microsoft Beri Akses Badan Intelijen AS Mata-matai Pelanggan

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Edward Snowden
Foto: AP/The Guardian
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pembocor dokumen intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden memberikan bukti terkait keterlibatan Microsoft dengan badan-badan intelijen AS termasuk Badan Keamanan Nasional (NSA) dan FBI. Hal itu membuat semua pelanggan Microsoft dapat dimata-matai badan intelijen.

Surat kabar The Guardian mengatakan dokumen-dokumen yang ditunjukkan Snowden menunjuknya Microsoft membantu NSA memotong enkripsi perusahaan untuk mencegat web chatting di Outlook.com.

Laporan itu juga mengatakan Microsoft bekerja sama dengan FBI tahun ini yang memungkinkan NSA mengakses penyimpanan di SkyDrive. NSA juga mengakses panggilan video pada layanan Skype melalui program Prism.

Microsoft membantah tuduhan tersebut dalam pernyataan tertulis. "Kami hanya mematuhi perintah mengenai akun spesifik atau pengidentifikasi, dan kami tidak merespon pesanan yang dibahas dalam pers beberapa minggu terakhir," ungkap pernyataan tersebut dikutip Al-Jazeera.

 

Menurut dia, Microsoft tidak menyediakan akses langsung ke SkyDrive, Outlook.com, Skype, atau produk Microsoft kepada pemerintah.

Perusahaan sebelumnya telah mengatakan selama periode enam bulan pada 2012 telah menyerahkan catatan sekitar 32 ribu akun pengguna. Tetapi, mereka tidak bisa mengatakan lebih banyak karena ada perintah dari pemerintah AS yang melarang semua perusahaan teknologi berbicara tentang kegiatan mereka.

Sementara itu, Snowden mengaku tidak pernah memberi informasi kepada pemerintah Rusia atau Cina. Dia dengan tegas membantah rumor data telah diakuisisi Moskow atau Beijing.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement