REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Microsoft Corp dikatakan telah menjadi kaki tangan badan intelijen untuk membuka jalur komunikasi pengguna selama tiga tahun terakhir. Bahkan membiarkan Badan Keamanan Nasional (NSA) menghindari mesin pengacak atau enkripsi imel milik Microsoft.
The Guardian melaporkan, berdasarkan dokumen rahasia yang diberikan mantan analis NSA, Edward Snowden, Microsoft telah bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal (FBI) dan NSA untuk mengakses layanan SkyDrive. Padahal layanan ini digunakan oleh lebih dari 250 juta pengguna di seluruh dunia.
Microsoft juga membantu program intelijen pengumpul data milik masyarakat untuk menjaring video dan audio dari percakapan yang dilakukan melalui program chatting milik Microsoft, Skype. Tujuan Microsoft adalah agar NSA mampu memeriksa pembicaraan di portal Outlook.com. Microsoft juga bekerja sama dengan FBI untuk memahami potensi masalah dari fitur Outlook.com, yang memungkinkan masyarakat untuk membuat imel ganda.
Juni lalu, Guardian pun mengungkapkan bahwa NSA memiliki akses langsung melalui program Prism kepada banyak perusahaan internet besar. Seperti Microsoft, Skype, Apple, Google, Facebook dan Yahoo. Berdasarkan perintah terselubung dari pengadilan, otoritas pemerintah berhak untuk mengumpulkan informasi tanpa surat perintah. Namun itu jika NSA memiliki keyakinan sebesar 51 persen bahwa target bukan warga dan tak ada di AS kala diperiksa.