Jumat 12 Jul 2013 20:36 WIB

Ribuan Pendukung Mursi Kembali Beraksi

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Dewi Mardiani
 Seorang pria pendukung Presiden Mursi terluka dan dibawa ke rumah sakit darurat setelah ditembaki tentara di Kairo, Mesir, Senin (8/7). (AP/Ahmed Gomaa)
Seorang pria pendukung Presiden Mursi terluka dan dibawa ke rumah sakit darurat setelah ditembaki tentara di Kairo, Mesir, Senin (8/7). (AP/Ahmed Gomaa)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ribuan pendukung Presiden Muhammad Mursi dan kelompok anti-Mursi kembali melancarkan demonstrasi. Meski para pemimpin mereka sudah ditahan, Ikhwanul Muslimin, basis utama kekuatan Mursi bersumpah akan terus memprotes hingga Mursi dilepaskan Pemerintah.

Dikutip dari Al Jazirah, kedua faksi besar saat ini pendukung maupun anti-Mursi telah menyerukan untuk berkumpul usai Shalat Jumat (12/7). Saat ini ribuan pendukung Mursi berkumpul di Nasr City sambil membawa spanduk dan melambaikan bendera Mesir. Sementara, kelompok Anti Mursi tampak memusatkan kekuasaan di Alun-Alun Tahrir.

Berbeda dengan pendukung Mursi yang berkumpul usai Shalat Jumat, kelompok pengguling Mursi berencana berkumpul usai melaksanakan buka puasa massal. Kamis lalu, Ikhwanul Muslimin bersumpah akan terus memprotes militer dan pemerintah transisi hingga Mursi dilepaskan. Meskipun faktanya, saat ini lebih dari 10 pemimpin mereka ditahan militer, yang membuat banyak orang meyakini demonstrasi setelah Shalat Jumat akan bersifat sporadis.

Perdana Menteri baru Mesir, Hazem al Beblawi, mengatakan ia takkan mengesampingkan anggota Ikhwanul dari kabinet barunya. Bahkan, ucap Mantan Menteri Keuangan ini, meski kelompok itu bersumpah untuk tetap menentang penggulingan Mursi oleh militer. Lagipula, ujar dia, takkan mengenyampingkan Ikhwanul karena ia mengaku tak melihat kelompok politiknya.

Jika ia melihat seorang anggota Partai Keadilan dan Kebebasan itu memenuhi syarat, maka ia bisa dipertimbangkan. ''Aku mengambil dua kriteria, efisiensi dan kredibilitas,'' tutur dia dikutip dari Al Jazirah, Jumat (12/7). Pria yang dikenal vokal menentang Pemerintah Mubarak ini juga mengatakan masih menimbang nama-nama di balik kursi kabinetnya nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement