REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sudah sepekan Muhammad Mursi menghilang dan tak ada yang tahu posisi mantan presiden Mesir ini. Washington Post menyebut ia ditahan serta diisolir bersama dengan tujuh pembantunya.
Pemerintah transisi melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Badr Abdelatty, mengatakan Mursi aman dan diperlukan secara manusiawi. Ia juga belum didakwa atas tuduhan apapun.
Namun, aman dan manusiawi di lokasi mana, mereka tak jua mau menjawab. Senin (8/7) lalu, demonstrasi besar meminta Mursi dikembalikan berbuah petaka. Militer menyerang demonstran dan menyebabkan lebih dari 50 orang tewas yang oleh Ikhwanul Muslimin disebut Pembantaian di Garda Republik.
Bukannya menangkap anggota militer, pengadilan malah mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie, dan sembilan tokoh utama lainnya. Mereka dituduh memprovokasi kekerasan sehingga menyebabkan puluhan orang tewas.
Pemerintah transisi, pengadilan dan militer pun terus mempreteli Ikhwanul Muslimin, termasuk sayap politik mereka, Partai Keadilan dan Kebebasan. Kekuasaan Mursi sebelumnya runtuh setelah berkuasa selama 368 hari didepan jutaan rakyat yang menuntut dia mundur.
Washington Post menyebutkan penangkapan massal dan penahanan Mursi oleh militer sebelumnya sudah diperingatkan oleh pemerintah Barack Obama. Namun, tampaknya peringatan Washington tak mempengaruhi kebiasaan militer Mesir menjatuhkan pemerintahan.
Pendukung HAM pun menilai para penguasa baru Mesir saat ini juga bisa menggunakan teknik yang digunakan Mursi. Kelompok Pemerhati HAM, Heba Morayef mengingatkan begitu banyak korban yang dijebloskan kemudian menjadi gagasan bagi peradilan netral di Mesir.
Terkait Mursi, seorang keluarga dari pembantu Mursi yang ditangkap dan juga menghilang menyatakan ia belum bisa menghubungi orang terkasihnya itu. Saudaranya memang diizinkan untuk menghubungi dan mengatakan ia aman dan baik-baik saja. Namun, tetap saja ia tak informasi dimana ia berada.
Keluarga dari pembantu Mursi bahkan mengaku diancam oleh Dinas Keamanan Mesir. ''Mereka mengancam keluarga untuk tak mencari dukungan internasional,'' ucap dia dikutip Washington Post.
Dikutip dari Al Jazeera, Kemenlu Jerman juga meminta Mursi segera dilepas dan diberitahukan lokasi sebenarnya. Juru Bicara Kemenlu Jerman, Martin Schaefer meminta semua kelompok terutama Ikhwanul Muslimin untuk menahan diri dari segala bentuk kekerasan. Namun. yang tetap jadi pertanyaan dimana Mursi saat ini?