REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Edward Snowden mengungkapkan rencananya untuk mencari suaka. Dalam pertemuan dengan aktivis HAM, Snowden mengatakan ingin mencari izin tinggal di Moskow, Rusia.
Snowden mengungkap dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional AS dan lari ke Hongkong. Dia ingin mencari suaka politik di Rusia meski menerima tawaran dari Venezuela, Bolivia, Ekuador, dan Nikaragua.
Mantan kontraktor NSA tersebut mengundang sejumlah aktivis HAM dan pengacara untuk bertemu dengannya di lokasi misterius G9. Kantor berita Rusia, Interfax, Jumat (12/7), melaporkan Snowden tinggal di zona transit di sebuah jotel tapi mengundang aktivis di area terbuka di zona tersebut.
Snowden mengatakan menerima semua tawaran suaka tapi tidak ada jaminan keselamatan ke Amerika Latin. Dia akan pergi ke Amerika Latin ketika dia bisa melakukannya dengan aman.
Jaminan keamanannya tinggal di Rusia karena kekhawatiran AS dan negara Uni Eropa tidak akan mengizinkannya terbang melalui wilayah udara mereka.
"Saya haya ada di posisi untuk menerima tawaran Rusia karena ketidakmampuanku untuk bepergian," kata wakil dari Human Right Watch, Tanya Lokshina seperti dikutip Huffingtonpost.
Presiden Rusia, Vladimir Putin sebelumnya mengatakan Snowden dapat tinggal di Rusia jika dia berhenti menyakiti rekan Amerika. Hal itu mengharuskan Snowden berhentu membocorkan rahasia tentang operasi mata-mata AS.