REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI---Iran membantah tuduhan kelompok oposisi di pengasingan bahwa negara Islam itu diam-diam membangun fasilitas nuklir bawah tanah baru.
Kelompok pembangkang Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI), Kamis, mengatakan bahwa pihaknya telah memperoleh informasi yang dapat "diandalkan" tentang keberadaan kompleks terowongan yang sedang dibangun di daerah pegunungan dekat Kota Damavand, sebelah timur ibukota Teheran. "Berita itu sama sekali tidak benar dan dibantah," menurut kantor berita Mehr mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Araqchi.
Republik Islam itu mengatakan bahwa program energi nuklirnya sepenuhnya bertujuan damai dan menolak tuduhan Amerika Serikat dan Israel jika program itu bertujuan untuk membuat senjata nuklir. Kelompok NCRI yang berbasis di Paris mengungkap fasilitas pengayaan uranium Iran di Natanz dan fasilitas air berat (air dengan isotop hidrogen H-2) di Arak pada tahun 2002. Namun para analis mengatakan jika kelompok itu memiliki rekam jejak yang beragam dan sebuah agenda politik.
Tuduhan baru itu mendapat tanggapan hati-hati dari dunia internasional pada Kamis - pengawas nuklir PBB dan Perancis - salah satu dari enam kekuatan dunia yang mencoba penyelesaian diplomatis sengketa nuklir Iran - hanya mengatakan mereka akan mengkaji hal tersebut. NCRI, yang berusaha mengakhiri pemerintahan teokratis Islam di Iran, adalah sayap politik dari Organisasi Rakyat Mujahidin Iran (PMOI), yang berjuang bersama pasukan Saddam Hussein dalam perang Iran-Irak pada 1980-an.