REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Massa pendukung presiden terguling Muhammad Mursi pada Sabtu (13/7) dini hari mulai mendekati Istana Presiden Al Ettihadiyah dan Kementerian Pertahanan.
Pada Jumat (12/7) malam sekitar pukul 23.00 waktu setempat, taklimat lewat pengeras suara dari panggung Bundaran Rabiah Adawiyah, tempat pendukung Mursi terpusat, menyatakan sebagian massa akan bergelombang menuju Kementerian Pertahanan.
Massa semula melewati Jalan Yusuf Abbas ke Jalan Salah Salim, namun massa terpaksa kembali karena jalan tersebut telah diblokade tentara dengan kawat berduri dan tank tempur. Tentara juga memblokir Thairan menuju Istana Ettihadiyah dengan tank tempur.
Akhirnya, massa bergerak menuju Bundaran Abbasea, kawasan yang dekat dengan Kementerian Pertahanan dan dari situ cukup dekat dengan Istana Ettihadiyah.
Adapun Jalan Abbasea ke arah Kementerian Pertahanan juga telah ditutup dengan kawat berduri, begitu pula Jalan Khalifah Makmoun ke arah Kementerian Pertahanan.
Pendukung Mursi sudah 15 hari menduduki Bundaran Rabiah Adawiyah, Kairo Timur, menjelang Mursi dilengserkan pekan lalu.
Dalam demonstrasi sejuta orang pada Jumat, pendukung Moursi mewarnai seantero kota Kairo dengan menguasai selain Bundaran Rabiah Adawiyah, juga Bundaran An Nahdhah di Giza, Kairo Barat, Bundaran Ramses, pusat kota Kairo yang dekat Bundaran Tahrir, Stasiun Radio dan Televisi Nasional, dan Istana Ettihadiyah.
Selain kota Kairo, pendukung Mursi juga dilaporkan turun ke jalan di berbagai kota provinsi. Pendukung Mursi tetap mempertahankan tuntutan mereka, yakni mengembalikan keabsahan Presiden Mursi.