REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Puluhan ribu warga Mesir turun ke jalan-jalan di Kairo, Sabtu (13/7) dini hari. Mereka meminta Presiden Mohamed Mursi dikembalikan ke posisinya. Aksi itu berlangsung aman tak seperti aksi yang berlangsung sepekan lalu yang berujung bentrok.
Pendukung Mursi, Ikhwanul Muslimin, Jum'at (12/7) mengajak warga untuk melakukan aksi damai hari ini. Aksi ini digelar setelah 10 hari setelah digulingkannya Presiden Mesir hasil pilihan rakyat itu. Aljazirah melansir Amerika Serikat (AS) telah meminta pembebasan Mursi kepada Militer Mesir.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan AS setuju dengan usulan Jerman untuk membebaskan petinggi Ikhwanul Muslimin itu.
Pihak Ikhwanul Muslimin sendiri berkukuh untuk bertahan di jalan-jalan kota tak peduli berapa lama hingga Mursi dikembalikan ke wewenangnya sebagai presiden. Mereka telah berkemah di jalan di depan masjid itu selama dua pekan.
Aljazirah juga melaporkan kerumunan masa di Nasr City meneriakkan slogan anti militer dengan menyebut Abdul Fatah al-Sisi, pimpinan militer Mesir, sebagai dalang dibalik pelengseran Mursi pekan lalu. Ribuan orang sempat melakukan aksi duduk di Masjid Rabaa el Adaweiya, Jum'at lalu.
''Kami siap jika harus berdiam di sini selama sebulan, dua bulan, satu atau bahkan dua tahun,'' kata Pemuka kelompok Salafi, Safwat Hegazi kepada para demonstran. Tenda-tenda didirikan dan toitet semi-permanen dibangun. Para demonstran menggunakan helm, pelindung tubuh buatan mereka sendiri, dan tongkat.