REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Untuk menanggapi seruan Ennahda pada Jumat (12/7), ratusan orang menggelar pertemuan terbuka pro-presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi di Ibu Kota Tunisia, Tunis, pada Sabtu (13/7).
Sambil memegang gambar besar Mursi, pengunjuk-rasa meneriakkan slogan yang mendukung Ikhwanul Muslimin di Mesir. Mereka menyerukan dikembalikannya jabatan Mursi.
Sebagian tokoh utama Ennahda ikut dalam pertemuan terbuka tersebut. Meskipun pertemuan terbuka itu berlangsung di Jalan Bourguiba di Tunis, sejumlah pendukung fanatik Ennahda melancarkan protes di depat Kedutaan Besar Mesir di Tunis, seperti dilansir dari Xinhua, Ahad (14/7).
Mereka menyebut aksi penggulingan Mursi sebagai kudeta militer di Mesir. Mereka juga menyerukan dikembalikannya keabsahan Presiden Mursi di Mesir.
Kedua peristiwa tersebut berlangsung di bawah pengawasan ketat polisi, kata media setempat. Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di laman Facebook-nya pada Jumat, pemimpin Ennahda Rached Ghannouchi mendesak Ikhwanul Muslimin di Mesir agar melanjutkan protes sampai dikembalikannya Mursi sebagai presiden Mesir.