WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama mengimbau warganya tenang, setelah muncul reaksi kemarahan warga atas putusan pengadilan yang membebaskan Zimmerman, tersangka pembunuh seorang warga kulit hitam di Florida.
Presiden Obama menyebut kematian remaja kulit hitam Trayvon Martin, sebagai tragedi bagi Amerika. Ia berharap Amerika harus berusaha mencegah kematian akibat kekerasan senjata api.
Dewan juri pengadilan yang terdiri atas enam wanita membebaskan George Zimmerman, relawan Neighbourhood Watch, yang dituduh menembak remaja tersebut. Trayvon saat itu hanya membawa sekantong permen dan sebuah HP.
Di pengadilan, Zimmerman mengatakan Martin menyerangnya pada malam 26 Februari 2012 di kota Sanford. Ia mengatakan, dirinya hanya membela diri.
Tapi para aktivis hak sipil mengatakan, penembakan itu bermotivasi rasial.
Jaksa menduga, relawan itu 'sok jadi polisi' dan menembak remaja 17 tahun itu tanpa dapat dibenarkan.
Namun tim pembela bersikeras, Zimmerman merasa terancam jiwanya karena Martin menyerangnya. Aklibat serangan itu, kata Zimmerman, ia jatuh ke tanah dan kepalanya terbentur ke trotoar.
Video: Laporan Jane Cowan tentang kasus Trayvon Martin (ABC News)
Menyusul dibacakannya putusan pengadilan, pawai protes secara spontan bermunculan di berbagai kota seperti San Francisco, Philadelphia, Chicago, Washington dan Atlanta.
Di Oakland, California, sejumlah demonstran memecahkan kaca jendela dan menyemprot mobil-mobil dengan cat. Namun sebagian besar protes berlangsung tertib.
Presiden Obama mendesak warga Amerika agar menerima putusan pengadilan. "Kita adalah negara hukum, dan juri telah berbicara. Sekarang saya meminta semua warga Amerika mengikuti seruan dari orangtua yang kehilangan anak mereka," katanya. Orangtua Trayvon sebelumnya meminta semua pihak untuk tenang.
Gugatan sipil
Pengacara keluarga Trayvon, Benjamin Crump, mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan hak sipil.
Hal ini senada dengan tuntutan kelompok hak sipil NAACP. Mereka menyerukan Departemen Kehakiman untuk membuka kasus hak sipil, dengan alasan, George Zimmerman menembak Trayvon karena motivasi prasangka rasial.