Senin 15 Jul 2013 10:21 WIB

Tentara Inggris Lebih Banyak Bunuh Diri Ketimbang Tewas di Perang Afghanistan

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Tentara Inggris di Aghanistan
Foto: telegraph.co.uk
Tentara Inggris di Aghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah tentara dan veteran Inggris yang bunuh diri lebih banyak dibandingkan jumlah korban tewas saat memerangi Taliban di Afghanistan selama 2012. Laporan BBC menyatakan 21 tentara bunuh diri tahun lalu. Sementara, jumlah veteran yang bunuh diri mencapai 29 orang. 

Sedangkan, korban tewas di Afghanistan hanya 44 orang. Sekitar 40 orang tewas dalam pertempuran langsung. Sejumlah keluarga prajurit mengatakan tentara tidak mendapatkan dukungan yang cukup. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bunuh diri sebagai tragedi. Data korban bunuh diri tersebut didapatkan dari permintaan kebebasan informasi dari Kementrian Pertahanan.

Kementerian Pertahanan mengatakan tingkat bunuh diri dan gangguan stres pasca-trauma dalam militer lebih rendah dibandingkan tingkat pembanding dalam penduduk sipil. Tujuh tentara bunuh diri tahun lalu yang dapat dikonfirmasi. Sementara 14 kematian masih dalam dugaan bunuh diri. 

Pemerintah Inggris tidak mencatat angka bunuh diri di kalangan mantan tentara. Namun, data yang berhasil dikumpulkan setidaknya 29 veteran bunuh diri pada 2012. Jumlah itu didapat dengan meminta keterangan pada otoritas dan laporan suratkabar. Penyebab bunuh diri tentara dan veteran itu belum dapat dipastikan. 

"Penyebabnya lebih banyak dibandingkan yang diberikan pemerintah dan kementerian pertahanan," ujar Kolonel Stuart Tootal, mantan komandan tentara. Kementrian Pertahanan mengalokasikan 7,4 juta euro untuk perawatan kesehatan mental tentara yang membutuhkan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement