REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Setidaknya dua orang tewas dan 14 lainnya terluka pada Senin pagi di Provinsi Sinai Utara, Mesir, ketika tersangka gerilyawan menggunakan roket peluncur granat untuk menyerang sebuah bus yang membawa pekerja di sebuah pabrik semen.
Sumber-sumber keamanan dan medis mengatakan bus tersebut ditembaki di kota El Arish. Serangan gerilyawan meningkat tajam di kota tersebut. Wilayah tanpa hukum yang berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza sejak Presiden Mesir, Muhammad Mursi, digulingkan oleh kudeta militer pada 3 Juli.
Sumber keamanan dikutip AFP juga mengatakan bahwa orang-orang bersenjata bentrok dengan tentara Mesir pada Ahad di dekat perbatasan Israel. Kekerasan terbaru yang meletus di semenanjung Sinai sejak tergulingnya presiden Muhammad Mursi.
Pertempuran pecah di daerah Al-Wifaq, di Sinai utara, setelah gerilyawan gagal mencoba untuk meledakkan sebuah kendaraan polisi dengan bahan peledak.
Semenanjung Sinai dilanda gelombang kekerasan sejak penggulingan Mursi pada 3 Juli. Gerilyawan membunuh seorang perwira polisi pada Jumat pagi.
Seorang Kristen Koptik ditemukan dipenggal sehari sebelumnya. Sementara, dua orang meninggal dalam serangan terhadap satu pos pemeriksaan di semenanjung pada Rabu.