Senin 15 Jul 2013 17:50 WIB

Turki Tak Akui Pemerintahan Baru Mesir

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fernan Rahadi
Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki dengan tegas menyatakan hanya mengakui Muhammad Mursi sebagai kepala negara yang sah di Mesir. Perdana Menteri Turki Reccep Tayyip Erdogan, menyatakan akan terus mengevaluasi kebijakan luar negerinya terkait munculnya rezim ''tidak sah'' di Kairo.

''Bagi kami (Turki) Presiden Mursi adalah satu-satunya presiden Mesir yang sah. Dia dipilih oleh rakyatnya dengan cara paling demokratis di negara itu,'' kata Erdogan seperti dikutip Today Zaman, Ahad (14/7) dan dilansir Egypt Independent Senin (15/7).

Menurut Erdogan, Mursi adalah refleksi kemauan masyarakat mayoritas di Mesir. Jika oposisi menghendaki untuk memerintah semestinya menjadikan sarana yang sama untuk membentuk pemerintahan, yakni pemilihan umum.

''Jika seperti ini terus terjadi di Mesir (penolakan terhadap pemilu), situasi itu sama saja dengan mengabaikan kemauan masyarakat,'' katanya. Erdogan juga mengecam kehadiran militer dalam transisi kekuasaan yang inkonstitusional tersebut.

Today Zaman mengatakan, Erdogan dan Mursi merupakan dua pemimpin negara yang punya pengaruh sama terkait dengan konstelasi politik di kawasan. Keduanya juga menjadi representatif bangkitnya partai-partai Islam modern.

Jika Mursi kuat dengan kantong politik Ikhwanul Muslimin dan menjadi Ketua Partai Keadailan dan Kebebasan (FJP) di Mesir, Erdogan punya menjadi Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Turki. Keduanya merupakan juga teman politik yang padan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement