REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD -- Taliban Pakistan mendirikan kamp-kamp dan mengirim ratusan orang ke Suriah. Mereka akan berjuang bersama kelompok oposisi yang menentang Presiden Bashar al-Assad.
Lebih dari dua tahun sejak awal pemberontakan antiAssad, Suriah telah menjadi magnet bagi para pejuang asing Sunni. Mereka memandang berjuang bersama oposisi sebagai perang suci.
Salah satu kelompok yang datang adalah al Nusra Front. Mereka berasal dari negara-negara terdekat seperti Libya dan Tunisia yang terpecah oleh konflik yang sama sebagai akibat Arab Spring. Komandan Taliban di Pakistan mengatakan mereka juga memutuskan untuk bergabung. "Ketika saudara-saudara kita membutuhkan bantuan kami, kami mengirim ratusan pejuang bersama dengan teman-teman Arab kami," kata seorang komandan senior Taliban.
Kelompok ini mengoperasikan pasukan yang lebih kecil dan efektif yang saat ini menguasai sebagian besar wilayah yang dikuasai pemberontak di utara Suriah. Di sisi lain, pasukan Assad dibantu oleh pejuang Syiah dari Hizbullah dan Iran. Komandan Taliban lain di Pakistan yang tidak ingin disebut namanya mengatakan keputusan mengirim pejuang ke Suriah berdasarkan permintaan teman-teman Arabnya.
"Karena saudara-saudara Arab kami datang ke sini untuk mendukung kami, kami terikat untuk membantu mereka di negara-negara masing-masing dan itulah yang kami lakukan di Suriah," katanya.