Selasa 16 Jul 2013 12:43 WIB

Akibat Coronavirus, Pasar Arab Saudi Sepi Pembeli

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis
Foto: Reuters
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Virus mematikan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) telah menimbulkan ketakutan bagi sebagian orang di Qatar. Hal ini membuat mereka mengurungkan niatnya berbelanja selama Ramadhan tahun ini di Al Ihsa, Arab Saudi.

Seperti dilansir the peninsula qatar, Selasa (16/7), warga Qatar biasanya pergi ke Al Ihsa menjelang bulan suci karena lokasinya yang dekat. Pasar ini terkenal dengan harga beberapa komoditas yang murah. Barang yang populer misalnya kurma, kapulaga, kunyit dan rempah-rempah. 

"Orang Qatar lebih memilih pergi ke Al Ihsa untuk berbelanja karena sangat dekat dari Qatar. Hanya dibutuhkan dua jam perjalanan darat untuk mendapatkan berbagai produk dengan harga lebih murah," kata salah satu warga Naser Al Salem.

Al Salem  membatalkan perjalanan ke Al Ihsa tahun ini karena takut kalau makanan, seperti minyak, beras dan sayuran yang ada di pasar terinfeksi coronavirus. Menurutnya, lebih baik mencegah dari pada mengobati. 

Pada 7 Juli Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan dua orang meninggal akibat coronavirus yang mirip dengan penyakit SARS. Tercatat 38 orang meninggal akibat virus ini yang muncul menjelang Ramadhan. 

Seorang anak berusia dua tahun meninggal di Jeddah. Seorang pria 53 tahun meninggal di Provinsi Timur di mana wabah telah terkonsentrasi. Kementerian mengatakan tiga orang telah terinfeksi sehingga jumlah kasus yang dikonfirmasi di Arab Saudi sebanyak 65 kasus sejak ditemukan tahun lalu.

Arab Saudi mendesak para lansia dan mereka yang menderita sakit kronis untuk tidak melakukan ibadah haji. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran coronavirus. Calon jamaah haji yang menderita penyakit kronis, seperti jantung, ginjal, penyakit pernapasan dan diabetes diimbau menunda umrah dan haji tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement